Awe memang bukan pemuda biasa. Meski secara garis besar tugasnya adalah mengajar, ia melakukan lebih dari itu. Ia membuat program Pianika Untuk Semua. Penggemar Blur ini bekerja sama dengan BEM FKIP Unila dan beberapa komunitas lain, akan mengadakan konser akustik di Taman FKIP Unila. Donasi dari acara ini akan digunakan untuk pengadaan dan distribusi pianika bagi SD-SD yang diajar oleh para pengajar muda. Kenapa pianika? Nanti akan saya tanya Awe.
Misi Awe sederhana tapi sangat berarti: mengajarkan musik pada para anak didiknya. Untuk mengetahui keadaan SD tempat Awe mengajar, dan bagaimana para muridnya ingin belajar musik tapi tak punya prasarana, silahkan tengok videonya disini.
Dari Lampung, mari kita kembali ke Jawa. Tepatnya di Solo.
Saya mempunyai dua orang kawan lagi disana. Yang pertama adalah Yusuf, tapi ia menambahkan nama kampung halamannya sebagai nama belakang. Jadilah ia dikenal dengan nama Yusuf Solo. Ia adalah seorang traveler kawakan. Pernah menjelajah sebagian besar Indonesia, Asia, bahkan Eropa. Lalu yang kedua adalah Taufiq Almakmun. Pria ini juga seorang traveler kawakan. Ia biasa traveling bareng mas Yusuf.
Traveler yang baik adalah traveler yang tak melulu jalan-jalan. Ia mempunyai tanggung jawab moral untuk menceritakan apa yang dilihat dan dirasakan.
Begitu juga mas Yusuf dan mas Taufiq. beberapa waktu lalu mereka pergi menjelajah Sulawesi. Ketika sedang tinggal di Tomia –satu dari gugusan pulau Wakatobi–, mereka terhenyak ketika buku yang mereka bawa ternyata menjadi sangat berharga bagi anak-anak disana. Di Tomia, buku bacaan ternyata sangat susah untuk didapatkan. Pengalaman berkesan itu akhirnya mendorong mas Yusuf dan mas Taufiq untuk membuat gerakan “Books Drive for Children of Tomia” bersama komunitas mereka, Explore Solo Community.
Sori yaaa belum dikirim hadiah bukunya. (soalnya dvd-nya korup -_-)