Saya pertama kali dengar nama Reda Gaudiamo kala ia melantunkan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono. Ia bersama seorang penyanyi lain, Tatyana, mengajak rombongan maestro: Jubing dan Umar pada gitar; Budjel Dipuro meniup flute; Mark Willianto memainkan bass; dan Henri Lamiri menggesek biola. Album berjudul Gadis Kecil itu dirilis pada tahun 2005.
Mereka menggubah puisi Sapardi. Ditambahi musik. Jadi keren sekali. Puisi-puisi seperti “Hujan Bulan Juni”, “Aku Ingin”, “Sajak Kecil Tentang Cinta”, hingga “Dalam Bis” jadi punya nuansa yang baru. Terbebas dari puisi. Menjelma jadi lagu yang indah.
Gadis Kecil diputar teramat sering di komputer sekretariat Tegalboto selama berminggu-minggu. Saat menulis. Membaca. Mengedit. Hingga menyelesaikan skripsi. Lagu Reda dan Tatyana mengalun sendu. Sejenak, Tegalboto jadi kalem. Lepas dari playlist brandalan.
Lagu favorit saya adalah “Dalam Bis”. Permainan Jubing dan Umar begitu indah dan padu. Permainan gitar mereka seperti mengajak kita ngobrol. Belum lagi ditimpali suara Reda dan Tatyana yang memang empuk itu. Dan gesekan Henri, mantan pemain biola grup Arwana, mengalun dengan cantik dan elegan. Kalau mendengar lagu ini, juga membaca dan menirukan lariknya, kita bakal berasa jadi orang paling romantis sedunia.
Sebermula adalah kata
Baru perjalan dari kota ke kota
Demikian cepat, kita pun terperanjat
Waktu henti, ia tiada
adem mas dengerinnya..:)
salam hangat dari kami ijin menyimak gan, dari kami pengrajin jaket kulit