10 Lagu Terbaik Guns N Roses (2)

Setelah kemarin saya menuliskan daftar nomer 6-10 Lagu Terbaik Guns N Roses, sekarang saya akan menuliskan peringkat 1-5. Daftar ini masih dibuat dengan kerendahan hati dan tak menutup kemungkinan adanya pendapat lain.
So, here we go…
5. Rocket Queen (Dari album Appetite for Destruction)
Kalau memilih daftar 6-10 itu susah, memilih 5 besar itu jauh lebih susah. Perlu banyak pertimbangan dan kehati-hatian agar tak terpleset lalu jatuh berdebam. Setelah menimbang dan memilah dengan sangat hati-hati, maka saya memilih “Rocket Queen” untuk duduk tenang dalam posisi nomer 5.
Kenapa “Rocket Queen”? Beberapa orang yang tahu bocoran daftar ini sedikit protes. Kenapa tidak memasukkan lagu yang lebih terkenal macam “Paradise City”, “Mr. Brownstone” atau “Nightrain” misalnya? Dalam hemat saya, “Paradise City” terlalu mainstream, dan semua orang mengenalnya. “Mr. Brownstone” dan “Nightrain” sebenarnya memiliki level kekerenan yang sama dengan “Rocket Queen”, tapi saya lebih memilih “Rocket…” karena beberapa alasan.
Yang pertama tentu tempo dan suasana lagu yang bisa berubah sedemikian drastis. Membuat saya tercengang ketika pertama kali mendengarnya. 3/4 bagian awal lagu adalah cerita tentang dunia seks yang liar lagi gelap. Bahkan di tengah lagu, ada desahan Adriana Smith, pacar Steven Adler kala itu. Apakah itu desahan Adriana ketika bermain seks dengan Steven? Sayangnya bukan. Itu adalah desahan Adriana ketika bermain seks dengan Axl Rose (!). Liriknya pun sangat frontal, khas para berandalan Sunset Strip.
 
I’ve got a tongue like a razor/A sweet switchblade knife/And I can do you favors/But then you’ll do whatever I like.
Tapi ketika menjelang bagian 1/4 sisa lagu, ada sebuah momen, semacam jembatan pergantian tempo. Dari sana tempo berubah drastis. Sanggah dagu anda agar bibir tak terbuka lebar. Ada petikan manis dari Izzy, bass line yang bersemangat dari Duff,  solo gitar Slash yang  indah. Indah sekali. Dan lirik yang romantis serta menebar harapan dari Axl. Kegelapan dan kebrutalan seksual di awal lagu sirna sudah.
Sampai sekarang, saya menganggap bagian penutup dari “Rocket Queen” adalah salah satu bait termanis dalam sejarah lagu rock romantis. Apalagi mengingat mentalitas Axl yang tidak punya sejarah manis tentang perlakuannya terhadap perempuan. Siapa yang menyangka dia bisa menulis lirik macam begini:
I see you standin’
Standin’ on your own
It’s such a lonely place for you
For you to be
 
If you need a shoulder
Or if you need a friend
I’ll be here standing
Until the bitter end
 
No one needs the sorrow
No one needs the pain
I hate to see you
Walking out there
Out in the rain
 
So don’t chastise me
Or think I, I mean you harm
Of those that take you
Leave you strung out
Much too far
Baby-yeah
 
Don’t ever leave me
Say you’ll always be there
All I ever wanted
Was for you
To know that I care

 

4. Sweet Child O Mine  (Dari album Appetite for Destruction)
Pasti saya akan dirajam oleh para pseudo fans Guns N Roses karena tak meletakkan lagu ini dalam urutan paling atas. Tak heran, lagu ini adalah lagu yang jadi representasi Guns N Roses secara global. Jika berbicara Guns N Roses, nyaris semua orang akan membicarakan lagu ini.
Memang banyak yang bisa diceritakan dari lagu ini. Mulai dari intronya yang memorable (bisa lah disejajarkan dengan “Smoke on the Water” atau “Light My Fire”), solo gitar Slash yang mengamuk  di bagian tengah lagu, bass line Duff yang seksi, ketukan drum Steven yang malas tapi genit, cara memainkan gitar dari Izzy yang menjadi definisi keren itu sendiri, dan sang mastermind Axl yang bernyanyi lembut untuk sang perempuan. Lengkap dengan lengkingan pada bagian akhir lagu.
Lantas, kenapa saya hanya menaruh lagu ini pada posisi 4 saja? Entahlah. Bisa jadi karena saya sedikit “muak” dengan lagu ini. Sama seperti Slash yang saking muaknya seringkali malas memainkan lagu ini. Bisa pula karena lagu ini benar-benar legendaris dan jadi terlalu mainstream buat saya. Dan bisa pula karena dalam pandangan saya, ada lagu Guns lain yang lebih keren.
Oh ya, tak usah saya berpanjang-panjang bercerita mengenai lagu ini. Silahkan googling, dan selamat berpusing ria dengan ribuan entri yang muncul.

 

3. Estranged  (Dari album Use Your Illusion II)
Salah satu lagu tergelap Guns. Axl bercerita mengenai keterasingan yang ia alami. Axl memang mengalami masa kecil yang tidak bahagia. Masa ini kelak membuatnya menjadi seperti memiliki banyak kepribadian. Ia bisa jadi halus seperti bocah kecil, namun dalam sekejap bisa berubah menjadi monster yang tak bisa dikendalikan.
Axl adalah representasi manusia ideal dalam pandangan eksistensialisme. Tipikal manusia yang sadar bahwa ia terlempar ke dunia ini sendirian. Karena itu ia menuliskan lirik awalnya dengan lirih: When you’re talkin’ to yourself/ And nobody’s home//You can fool yourself/You came in this world alone.
Tapi Axl bukanlah remaja emo yang lantas menangisi kesendirian dan kepedihan. Ia adalah frontman Guns, band paling berbahaya di dunia. Ia dengan dagu terangkat, berusaha melawan dunia. Pria yang mempunyai inisial nama WAR ini menuliskan lirik dengan cemerlang pada bagian tengah: Young at heart and it gets so hard to wait/When no one I know can seem to help me now// Old at heart but I musn’t hesitate/If I’m to find my own way out. Dan semua perasaan terasing itu juga digambarkan dengan sangat baik dalam video klipnya.
Tanpa mengecilkan peran personil lain yang telah bekerja keras dalam mewujudkan lagu berdurasi 9.24 ini dalam pita kaset, Slash adalah man behind the gun. Ia menjadi penembak jitu yang membuat peluru-peluru lirik Axl tepat guna. Gitaris berambut kribo ini memainkan solo gitar yang sungguh –aduh, saya tak bisa mengungkapnnya dengan kata, tapi biarkan saya coba– …membunuh! Iya, saya tak berlebihan. Bahkan seorang Axl yang terkenal egois dan megalomaniak pun sampai menuliskan kredit khusus untuk Slash di bawah lirik lagu “Estranged”: Slash, thanks for the killer guitar melodies.
“Estranged” juga seperti representasi emosi Axl yang sering naik turun dan berubah semaunya. Kalau anda menyimak, suasana di awal lagu sungguh gelap dan syahdu, apalagi ditambah dengan melodi gitar Slash yang syahdu. Tapi di tengah lagu, setelah beberapa ketukan drum yang seakan menjadi penanda, maka berubahlah tempo dan suasana lagu. Menjadi sedikit lebih terang, seakan menunjukkan optimisme Axl dalam memandang kesendiriannya di dunia.

 

2. Welcome to the Jungle  (Dari album Appetite for Destruction)
Axl Rose yang berasal dari kota kecil Lafayette harus pergi ke Los Angeles untuk mengadu nasib. Baru saja turun dari bis, ia sudah dihampiri seorang bandar narkoba. Saat itu ia sadar, ia telah datang di hutan belantara. Siapa yang kuat akan bertahan. Siapa yang lengah dan lemah akan habis dimamah. Itulah yang lantas dituliskan Axl dalam lagu “Welcome to the Jungle”. Lagu ini adalah representasi paling baik mengenai kota metropolitan, kota yang menakutimu dengan kalimat “you’re in the jungle baby, you’re gonna die!” hingga kau terkencing di celana.
Dalam lagu ganas ini, Slash dan Izzy dengan kompak memuntahkan riff-riff gitar yang membakar dan ditimpali dengan cabikan bass Duff yang provokatif. Steven bekerja dengan bertenaga dan memberikan ketukan-ketukan ganjen macam perempuan jalanan di pinggiran Sunset Strip. Dan Axl? Oh, dia melakukan tugas vokalis dengan baik. Sebagai penulis lirik, ia tahu betul emosi apa yang harus ia semburkan. Ia menggeram, ia mendesah, ia berteriak, dan ia menggelinjang.
Dan hasilnya adalah lagu liar ini. Lagu yang oleh VH1 dinobatkan sebagai pemuncak daftar Lagu Hard Rock Terbaik Sepanjang Masa.
You know where you are? You are in the jungle baby, you’re gonna die!

 

1. November Rain  (Dari album Use Your Illusion I)
Kenapa saya memilih lagu ini?  Ada banyak alasan tentunya.
Yang paling esensial mungkin adalah “November Rain” berhasil mematahkan formula lagu ballad yang sukses haruslah berdurasi antara 3-4 menit. November Rain berdurasi nyaris 9 menit. Lalu biasanya formula paten lagu ballad sukses haruslah memakai gitar akustik sebagai ujung tombak macam “Every Rose Has Its Thorn” atau “House of Pain”. “November Rain” malah sama sekali tidak memakai gitar akustik, melainkan piano, gitar listrik, bahkan string section yang maha lengkap dan mewah.
Selain itu, “November Rain” juga benar-benar membuat Guns melampaui band-band segenerasi. Sepanjang pengetahuan saya, tak ada band hair metal yang membuat lagu sepanjang lebih dari 6 menit, kebanyakan hanya 3-5 menit saja. Tapi Guns berani melakukannya (bahkan tentang durasi, dilampaui oleh lagu “Coma” yang berdurasi 10 menit lebih).
Faktor lain? Tingkat kekerenan video klip. Guns adalah satu dari sedikit band era 80-an yang punya konsep cerita dalam video klip. Dan konsep video klip naratif ini mencapai puncaknya dalam November Rain. Cerita yang menggidikkan tentang pernikahan dan kehilangan digambarkan dengan sangat baik, getir, sekaligus indah. Siapa yang tak tergetar melihat Slash berjalan gontai namun gagah di gereja besar tapi keluar dari gereja kecil, lalu memainkan solo gitar di tengah padang pasir dengan rambut kribo yang tertiup angin. Epic!
Dan tak akan ada yang tak terperanjat ketika melihat Slash memanjat kursi, berdiri diatas piano, dan memainkan solo gitar bagian akhir yang ditimpali dengan koor dan string section yang menyayat.
Juga hati siapa yang tak tergerus melihat Axl Rose yang biasanya garang jadi meratapi kehilangan di tengah hujan di depan makam sang istri. Dan semua rentetan video dahsyat itu ditutup oleh adegan pamungkas mawar yang dilempar ketika pesta pernikahan, dan mendarat di atas peti mati. Tak heran kalau video “November Rain” mendapat penghargaan video klip terbaik pada gelaran MTV Video Music Award 1992.
Lagu ini sendiri sudah ditulis oleh Axl semenjak tahun 1983 ketika masih bersama Tracii Guns di L.A Guns. Tapi Axl yang perfeksionis tak mau berhenti menggarap lagu ini. Dia terus merombak lagu ini hingga akhirnya sempurna dan masuk dalam album Use Your Illusion I yang dirilis tahun 1991. Butuh waktu 8 tahun untuk merampungkan lagu ini. Tapi proses panjang itu berujung pada hasil yang sempurna.
Dari segi musikalitas, tak ada yang menyangkal segala keindahan lagu ini. Lirik yang getir sekaligus menguatkan, solo gitar yang menakjubkan, string section yang mengiris, semua jadi satu, berkelindan menjadi lagu yang lantas menjadi salah satu mahakarya terbaik dari musik rock.

14 thoughts on “10 Lagu Terbaik Guns N Roses (2)

  1. “Dont you Cry” nggak msuk ni? lagu ini yang pertama kali bikin aku suka banget ma GNR, lagu yang menyayat dengan video klip yang menggemparkan, ingat saat Slash memainkan melodinya di tepi jurang…it’s awesome!!!!!!!

  2. iya aku setuju lagu November Rain adalah lagu terbaik sepanjang masa beserta video klipnya,,pertama kali keluar di awal 90-an aku langsung suka lagu ini.(waktu itu dengerin lagunya lewat radio soalnya harga kasetnya mahal)

  3. gua setuju kalo november rain nomor 1, tapi menurut gua don’t cry and patience ga kalah bagusnya (:

  4. Coma..itu lagu keren..serasa dialam lain
    Kalau harus memilih satu sampai sepuluh susah..karena setiap album membawa genre yg berbeda.beda dan membewa sisi liar yg berbeda.beda pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published.