Kartu dan Aplikasi Jancuk

Sumpah, sebenarnya saya tak suka mengeluh.

Tapi kartu Kuning ini benar-benar jadi tambah pekok. Jadi ceritanya kemarin malam ada email masuk. Dari bagian pelayanan pelanggan kartu Kuning. Dia merespon tulisan saya kemarin. Entah siapa yang memberitahu. Padahal saya juga tak mengirimkan keluhan itu ke mereka.

Seperti biasanya: langkah dan jawaban perusahaan macam gini selalu berusaha diplomatis dan seakan-akan mereka benar berusaha memperbaiki kesalahan. Kurang lebih jawabannya adalah: mohon kesediaan untuk menunggu, kami akan memberi konfirmasi kembali jika kendala yang bapak alami telah dapat diselesaikan.

Saya sih sama sekali tidak berharap solusi apapun dari mereka. Makanya tak mengirimkan keluhan ke mereka. Pulsa yang kesedot banyak itu biar saja buat amal, buat nambah keuntungan mereka. Siapa tahu mereka perlu banyak uang karena kena adzab mau pailit karena keseringan merampok pelanggan. Selain itu, dari pengalaman kawan-kawan lain, masalah macam ini tak akan terselesaikan dengan tuntas, cuma dapat ucapan maaf belaka. Makanya ya udah lah.

Tapi kemudian kekesalan saya tiba-tiba membuncah (lagi). Tadi malam, saya coba cek kuota. Balasannya hanya tautan untuk aplikasi MyCare. Bagi yang belum tahu, ini aplikasi “andalan” kartu Kuning. Di aplikasi ini, pelanggan konon bisa mengecek sisa pulsa dan sisa kuota. Namanya juga konon, ya jelas belum terbukti kebenarannya.

Artinya pula, sekarang saya dan jutaan pelanggan lain sudah tak bisa mengecek sisa kuota dengan manual. Harus melalui aplikasi MyCare itu. Saya bukannya tak pernah mencoba aplikasi itu. Malah sudah pernah memasangnya dua kali di ponsel. Dua kali, sodara-sodara. Satu-satunya aplikasi yang saya perlakukan semulia itu adalah game UFC.

Tampilan awal aplikasi ini adalah kolom untuk memasukkan alamat surel untuk mendaftar. Saya masukkan email. Lalu saya klik tombol Daftar Nomor. Dan yang muncul adalah, jeng jeng! 404 Connection Error.

Kucing!

Saya coba berkali-kali, hasilnya tetap sama. Ancene tikus. Saya coba cek kuota manual. Hasilnya juga tak berubah: tautan ke aplikasi MyCare. Oooo ancene kewan. Kalau kamu buka kolom komentar aplikasi ini di PlayStore, kamu akan menemukan segala keluhan tentang aplikasi ngising ini. Saya kutipkan beberapa:

Loading teruz. Sopo sing percoyo karo operator macam koe nek ngene iki.

Useless. Can’t be use, trying to register my email but it’s stuck there.

Lemot pol. Cuma muter-muter doang ga bisa masuk menu login.

Lemot!!! Lemotnya ampun dah. Mau ngecek kuota aja ribet.

Fix the app. Can’t login. Fix it.

Gak jelas buat apa ini. Gak bisa dipakai. Unistall!

Very BAD. App tidak pernah dapat diakses. JELEK.

Lemoooooottttt! Susah login, lemot, banyak bug, makan banyak RAM, data unavailable dll.

Lambat dan sering data unavailable. Kalau bisa pilih tanpa bintang, akan aku pilih. 1 bintang terlalu bagus.

Jelas belaka kalau aplikasi ini banyak bugs-nya. Istri saya kebetulan kerja di perusahaan IT yang membuat aplikasi macam begini. Berdasar ceritanya, seharusnya, ini seharusnya lho, sebuah aplikasi tak akan dilempar ke publik jika masih ada bugs sekecil apapun. Lha ini bugs yang amat besar dan vital (tak bisa mendaftarkan email), kok ya sudah dilempar ke publik. Pakai agenda meniadakan cek kuota manual segala, supaya pelanggan memasang aplikasi ini. Kan ini celeng namanya.

Apa kartu kuning itu mau saya kenalkan ke perusahaan tempat kerja istri saya? Mereka pernah menggarap aplikasi untuk Western Union dan Olive Garden lho *malah promosi*.

Untuk menyikapi masalah ini, mungkin saya akan melaksanakan saran kawan-kawan saya, pindah provider layanan internet. Tenang saja, saya tak akan buang nomor saya. Sudah dipakai 8 tahunan, sayang kalau dibuang. Tapi hanya akan dipakai untuk telepon belaka.

Jadi cukup segini ya kartu kuning. Ini keluhan terakhir saya. Tak ada orang yang benar-benar suka mengeluh, dan tak ada pula orang yang benar-benar suka mendengarkan keluhan.

Saya tak suka mengeluh, dan anda jelas tak suka mendengarkan keluhan. Apalagi mencarikan jalan keluar.

4 thoughts on “Kartu dan Aplikasi Jancuk

  1. Mz Nuran, rasanya saya tau nih siapa yang ngelaporin, atau lebih tepatnya melanjutkan tulisan Mz Nuran ke pihak resmi si Kuning. DIa kawan saya pembaca setia blog Mz Nuran yg kebetulan kerja di perusahaan Kuning. 😀

    1. Waaa, aku baru baca ini setelah baca mentionmu kemarin mas. Hehehe. Makasih dan sampein permintaan maafku ke temennya mas Erwin ya 😀

  2. Solusinya adala: beli kartu yg bermerk angka, trus pakai di hp sbg kartu khusus buat koneksi internet. Syaratnya: hp yg dipake harus yg dual sim card 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published.